Mengapa Harus Aspal Untuk Membuat Konstruksi Jalan?



Menggunakan Aspal Sebagai Konstruksi Jalan

Bitumen (aspal) mendapatkan sifat uniknya karena proses pembuatannya. Aspal sebagai bahan baku dalam pembangunan jalan yang fleksibel dan aspal sebagai campuran bahan lain (agregat / pozzolans) memberikan manfaat tertentu, faktor pendorong meluasnya penggunaan aspal dalam konstruksi jalan.

1. Proses Produksinya yang ekonomis

Bitumen adalah produk sampingan dari proses pemurnian atau penyulingan minyak mentah. Minyak mentah itu sendiri terdiri dar komposisi hidrokarbon. Produk utama yang dihasilkan dari minyak mentah adalah minyak tanah, bahan bakar diesel, bahan bakar oktan tinggi, dan bensin. Ketika bahan bakar ini disuling dari minyak mentah, meninggalkan bitumen. Proses menghilangkan kotoran dari aspal ini menghasilkan aspal murni.

Cnn-Aspal

Karena produk utama minyak bumi (bensin, solar, dll) adalah kebutuhan masyarakat yang paling penting, maka aspal sebagai produk sampingan telah bertahan lama dan digunakan sebagai bahan konstruksi jalan tanpa menggunakan sumber daya baru lainnya.

2. Sifat Fisik dan Rheologi dari Bitumen membawa Keserbagunaan

Bitumen merupakan bahan yang bersifat termoplastik dan viskoelastik. Sifat fisika dan kimia Bitumen meliputi fungsi level beban, suhu, dan durasi pemuatan. Ketergantungan pada aspal sebagai bahan baku untuk konstruksi jalan menghasilkan berbagai jenis campuran aspal, berdasarkan aplikasi jalan. Campuran bitumen dapat bervariasi berdasarkan tingkat stres yang dihitung.

3. Titik lebur aspal rendah

Fakta bahwa aspal memiliki titik lebur yang 'menguntungkan' sangat berarti, ini membuat proses penanganan permukaan dan daya tahan ausnya mudah.

oilproducts.eni.com

Titik leleh aspal tidak boleh terlalu tinggi, sehingga bisa meleleh dengan mudah selama pembuatan konstruksi jalan. Pada saat yang sama, aspal memiliki titik lebur yang tidak akan membuat jalan yang mengeras meleleh lagi dan berubah bentuk di bawah suhu tinggi. Di area bersuhu tinggi, komposisi agregat yang tepat dan bitumen berkualitas dapat membantu menutupi efek suhu ini.

4. Aspal bisa menjalani Daur Ulang

Karena titik leleh aspal yang menguntungkan, aspal dapat dicairkan kembali ke keadaan semula. Ini disebut sebagai proses daur ulang aspal. Potongan aspal jalan yang rusak dibawa ke pabrik daur ulang, bukannya mengirimnya ke tempat pembuangan sampah. Campuran daur ulang ini dapat digunakan kembali. Jika perlu, aspal lama dicampur dengan aspal baru dan agregat baru untuk membuat campuran baru kembali.

5. Aspal mempunyai daya rekat alami

Sebagaimana dijelaskan dalam produksi aspal, setelah dimurnikan maka aspal menjadi bebas hidrokarbon dan karenanya menjadi tidak beracun. Produk sampingan dari minyak bumi ini dimurnikan secara maksimal untuk menghilangkan bahan organik dan kotoran.


Aspal memiliki sifat yang sangat lengket, yang membuat bahan jalan campuran menjadi terikat dengan ikatan yang kuat. Ini menjadi lebih kuat ketika campuran telah mengeras dan siap untuk dilewati oleh kendaraan.

6. Bitumen memiliki warna yang beragam

Aspal biasanya berwarna hitam. Ini karena bahan organik padat di dalam aspal berwarna hitam. Di masa sekarang, kita bisa mendapatkan bitumen warna-warni dengan menambahkan pigmen tertentu ke aspal.


Aspal berwarna ini lebih mahal daripada aspal berwarna normal. Kerugian dari aspal berwarna adalah membutuhkan lebih banyak bahan tambahan dan bahan kimia.


Keuntungan dari Konstruksi jalan aspal dibandingkan perkerasan beton

1. Permukaan berkendara yang mulus
Permukaan aspal memberikan permukaan yang halus untuk dikendarai. Ini juga menghasilkan bunyi yang lebih senyap bila dibandingkan dengan jalan beton. Keausan pada ban pun berkurang di jalan beraspal sehingga perjalanan menjadi lebih mulus dan lancar.

2. Kegagalan Bertahap
Deformasi dan kerusakanpada jalan beraspal adalah suatu proses yang bertahap. Sedangkan jalan beton menunjukkan kerusakan getas.

3. Perbaikan Cepat
Jalan beraspal dapat cepat diperbaiki dan tidak memakan banyak waktu untuk dapat dilintasi kendaraan kembali karena aspal dapat mengeras dengan cepat.

4. Tahapan Konstruksi
Ini membantu dalam melaksanakan konstruksi bertahap dalam situasi ketika masalah kendala dana atau masalah estimasi lalu lintas yang dihadapi.

5. Biaya Hidup Lebih Kecil
Biaya awal dan biaya pemeliharaan keseluruhan dari jalan beraspal lebih sedikit dibandingkan dengan jalan beton.

6. Tahan Suhu
Jalan beraspal tahan terhadap suhu tinggi dan tidak terpengaruh oleh bahan ‘de-icing’.

Kekurangan dari Jalan beraspal (Bituminous)

  • Jalan beraspal kurang tahan lama (lebih cepat rusak)dibanding jalan beton
  • Kekuatan tarik rendah dibandingkan dengan jalan beton
  • Cuaca ekstrim dan kondisi cuaca yang tidak tepat cenderung membuat aspal  menjadi licin dan lembek.
  • Pengunaan aspal yang tidak murni dapat menyebabkan polusi pada tanah, yang mana aspal yang meleleh dapat mencemari air tanah sehingga mungkin terdapat hidrokarbon dalam jumlah kecil pada air ataupun tanah.
  • Penyumbatan pori-pori dan jalur drainase selama konstruksi dan masa pakai jalan.
  • Lebih banyak garam – untuk mencegah salju selama musim dingin
  • Biaya konstruksi tinggi selama kondisi suhu ekstrim

Keywords: Road, Jalan, Tar, Aspal, Bitumen, Color, 2019, assurance, How to, knowledge



Sumber : www.ikons.id

Author

Fuad Azmi Fuad Azmi Hai, Kalian pasti sedang berada di bumikan?, Itu karena kalian memang berada di bumi. kuy di follow sosial media saya.

Posting Komentar